1.
Berbicara dengan rekan sesama misdinar pada saat
bertugas dalam Misa Kudus.
2.
Pada Misa yang mengharuskan salah seorang
misdinar membawa salib pada saat perarakan masuk dan perarakan pulang, seringkali
misdinar pembawa salib turut berlutut di depan altar. Padahal, seharusnya
mereka tidak ikut berlutut karena sedang membawa salib.
3.
Seharusnya, pada saat pedupaan, misdinar pembawa
wiruk "TIDAK MENDUPAI SAKRAMEN MAHAKUDUS", tetapi "MENDUPAI
JALAN DI DEPAN SAKRAMEN MAHAKUDUS", dengan tujuan untuk menyucikan
jalan yang akan dilalui oleh Sakramen Maha Kudus. Oleh karena itu, seharusnya
misdinar pembawa wiruk BERJALAN DI DEPAN IMAM, BUKAN MENGHADAP IMAM.
4.
Pada saat Misa Hari Raya, urutan perarakan yang
benar adalah sebagai berikut :
- Misdinar pembawa wiruk (PERHATIKAN KEMBALI POIN 3)
- Misdinar pembawa dupa, yang berjalan agak jauh dari misdinar pembawa wiruk, sekitar 1 meter untuk menghindari terkena ayunan wiruk
- Misdinar pembawa salib
- Misdinar pembawa lilin bernyala
- Misdinar lain
- Petugas liturgy
- Prodiakon (opsional)
- Imam konselebran (opsional)
- Imam selebran
- Uskup (opsional
- Misdinar pembawa tongkat Uskup (sambil mengenakan velum)
5.
Tata gerak tubuh yang benar setiap kali melewati
tabernakel :
·
Jikalau dalam gedung gereja atau kapel,
tabernakel ditempatkan di belakang altar, maka setiap orang yang hendak
melewati tabernakel
“ HARUS BERLUTUT DI BAWAH ALTAR DENGAN KAKI KANAN BERTUMPU
PADA LANTAI."
·
Jika dalam gedung gereja atau kapel, tabernakel
ditempatkan bukan di belakang altar, maka setiap orang yang hendak memasuki
panti imam, haruslah MENUNDUKKAN KEPALA SEBATAS PINGGANG.
6.
Setiap kali misdinar bertugas dalam Misa dan
sedang tidak mendapatkan peran, tangan setiap misdinar HARUS DIKATUPKAN DI
DADA DAN MENGARAH KE ATAS, DENGAN KEDUA IBU JARI SALING MENYILANG.
7.
Setiap bertugas berpasangan, misdinar harus
tetap mempertahankan keserasian dalam bekerjasama di pelayanan.
8.
Pada saat mendupai imam, misdinar, dan umat,
gerakan yang benar adalah DUPLEX TRICTIBUS yakni masing - masing
2 kali ayunan wiruk ke tiga arah : kiri, tengah, dan kanan. Pada saat wiruk
diayunkan, juga harus terdengar suara hasil sentuhan badan dan rantai wiruk.
9.
Pada saat misdinar akan mendupai umat, TIDAK
PERLU ada gerakan tangan dari misdinar yang mengajak umat untuk
berdiri.
10.
Pada saat konsekrasi, gerakan mengayun dupa yang
benar adalah TRIPLEX TRICTIBUS, yang berarti masing - masing tiga
kali ayunan untuk tiga arah : kiri, tengah, dan kanan.
5 komentar:
Terbaik!!!!!!!!! semoga sukses teman-teman.
Good job!
Good job!
yg di no.9 sering terjadi di paroki saya.dan saya bingung yg mana yg benar.saya juga masih baru sbg misdinar.jadi mohon bantuan nya ttg no.9 tsbt.Terima Kasih.
INFORMASI YANG SANGAT BERGUNA BAGI TEMAN-TEMAN MISDINAR...
Posting Komentar