Senin, 04 Maret 2013

kesalahan misdinar yang sering terjadi dalam tugas




1.       Berbicara dengan rekan sesama misdinar pada saat bertugas dalam Misa Kudus.
2.       Pada Misa yang mengharuskan salah seorang misdinar membawa salib pada saat perarakan masuk dan perarakan pulang, seringkali misdinar pembawa salib turut berlutut di depan altar. Padahal, seharusnya mereka tidak ikut berlutut karena sedang membawa salib.
3.       Seharusnya, pada saat pedupaan, misdinar pembawa wiruk "TIDAK MENDUPAI SAKRAMEN MAHAKUDUS", tetapi "MENDUPAI JALAN DI DEPAN SAKRAMEN MAHAKUDUS", dengan tujuan untuk menyucikan jalan yang akan dilalui oleh Sakramen Maha Kudus. Oleh karena itu, seharusnya misdinar pembawa wiruk BERJALAN DI DEPAN IMAM, BUKAN MENGHADAP IMAM.
4.       Pada saat Misa Hari Raya, urutan perarakan yang benar adalah sebagai berikut : 
  •    Misdinar pembawa wiruk (PERHATIKAN KEMBALI POIN 3)
  •     Misdinar pembawa dupa, yang berjalan agak jauh dari misdinar pembawa wiruk, sekitar 1 meter    untuk  menghindari terkena ayunan wiruk
  •   Misdinar pembawa salib
  •   Misdinar pembawa lilin bernyala
  •   Misdinar lain
  •  Petugas liturgy
  •    Prodiakon (opsional)
  •   Imam konselebran (opsional)
  •    Imam selebran
  •    Uskup (opsional
  •  Misdinar pembawa tongkat Uskup (sambil mengenakan velum)

5.       Tata gerak tubuh yang benar setiap kali melewati tabernakel :

·         Jikalau dalam gedung gereja atau kapel, tabernakel ditempatkan di belakang altar, maka setiap orang yang hendak melewati tabernakel
HARUS BERLUTUT DI BAWAH ALTAR DENGAN KAKI KANAN BERTUMPU PADA LANTAI."
·         Jika dalam gedung gereja atau kapel, tabernakel ditempatkan bukan di belakang altar, maka setiap orang yang hendak memasuki panti imam, haruslah MENUNDUKKAN KEPALA SEBATAS PINGGANG.
6.       Setiap kali misdinar bertugas dalam Misa dan sedang tidak mendapatkan peran, tangan setiap misdinar HARUS DIKATUPKAN DI DADA DAN MENGARAH KE ATAS, DENGAN KEDUA IBU JARI SALING MENYILANG.
7.       Setiap bertugas berpasangan, misdinar harus tetap mempertahankan keserasian dalam bekerjasama di pelayanan.
8.       Pada saat mendupai imam, misdinar, dan umat, gerakan yang benar adalah DUPLEX TRICTIBUS yakni masing - masing 2 kali ayunan wiruk ke tiga arah : kiri, tengah, dan kanan. Pada saat wiruk diayunkan, juga harus terdengar suara hasil sentuhan badan dan rantai wiruk.
9.       Pada saat misdinar akan mendupai umat, TIDAK PERLU ada gerakan tangan dari misdinar yang mengajak umat untuk berdiri.
10.   Pada saat konsekrasi, gerakan mengayun dupa yang benar adalah TRIPLEX TRICTIBUS, yang berarti masing - masing tiga kali ayunan untuk tiga arah : kiri, tengah, dan kanan.

Ditulis Oleh : Unknown ~ PPA Ngabang

Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul kesalahan misdinar yang sering terjadi dalam tugas,, Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda ....Jangan lupa komentar dan like dari anda..::..Kembali lagi di blog ini ya !!! Terima Kasih

:: Thank you for visiting ! ::

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Terbaik!!!!!!!!! semoga sukses teman-teman.

Sardan mengatakan...

Good job!

Sardan mengatakan...

Good job!

Anonim mengatakan...

yg di no.9 sering terjadi di paroki saya.dan saya bingung yg mana yg benar.saya juga masih baru sbg misdinar.jadi mohon bantuan nya ttg no.9 tsbt.Terima Kasih.

Syindhu mengatakan...

INFORMASI YANG SANGAT BERGUNA BAGI TEMAN-TEMAN MISDINAR...

Posting Komentar

 
;