Kamis, 30 Januari 2014 0 komentar

Santo Antonius dari Padua



St. Antonius dari Padua pasangan Martin dan Maria Bulhom, keluarga terpandang di kotanya. Fernando seorang anak yang cerdas, hatinya lurus tetapi keras. Orangtuanya sangat ingin agar kelak anaknya menjadi orang terkenal. Pada usia 11 tahun kedua orangtuanya meninggal dunia sehingga Fernando menjadi yatim piatu. Ia diasuh oleh pamannya yang sangat memanjakannya.Antonius dilahirkan pada tahun 1195 di Lisbon, Portugis dengan nama Fernando. Ia adalah putera tunggal.
 
Pada usia 15 tahun, Fernando(St.Antonius) merasa terpanggil untuk menjadi seorang imam. Meskipun pamannya menentang dengan keras keinginannya, toh pada akhirnya Fernando(st,Antonius) diijinkan juga masuk biara St. Agustinus di Lisbon. Dua tahun kemudian Fernando ditugaskan belajar di Coimbra. Sembilan tahun di Universitas Coimbra, Fernando belajar dengan tekun. Ia menjalin persahabatan dengan para pengikut St. Fransiskus dari Asisi.

Jenazah lima martir dari Ordo Fransiskus dikirim dari Maroko untuk disemayamkan di biaranya. Kelima imam Ordo Fransiskus itu: St. Berard, Otto, Petrus, Akursio dan Ainto, yang dengan gigih mewartakan Injil sehingga mereka didera dan dipenggal di Maroko.
 Jiwa muda Fernando bergolak. Tiba-tiba ia bangkit. Buku yang tengah dipelajarinya itu ditutupnya seraya berkata, "Teman-temanku telah mati demi Tuhan. Apakah aku akan duduk-duduk terus mempelajari buku?" Kemudian Fernando memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskus Asisi (OFM = Ordo Saudara-saudara Dina) dengan tujuan agar dapat segera ditugaskan ke Maroko, supaya ia pun juga dapat menjadi saksi sekaligus martir Kristus. Fernando diterima di Ordo Fransiskus dengan nama Antonius. Sayang sekali, begitu tiba di Maroko, Antonius jatuh sakit sehingga terpaksa pulang kembali.  

Sembilan tahun lamanya Antonius berkhotbah, mempertobatkan banyak orang dan melakukan banyak mukjizat di Perancis, Sisilia serta Italia. Ia seorang pengkhotbah yang ulung. Kemana pun ia pergi orang banyak datang berduyun-duyun untuk mendengarkan khotbahnya. Menurut legenda, bahkan ikan-ikan di danau pun bersembulan keluar untuk mendengarkan khotbahnya.
Antonius begitu bersemangat dalam mewartakan Injil, sehingga ia sering lupa makan dan kurang istirahat. Karena itu ia jatuh sakit dan meninggal dunia di Arcella, dekat Padua, pada tanggal 13 Juni 1231, dalam usia 36 tahun. Jenazahnya disemayamkan di gereja Santa Perawan Maria di Padua. Setahun kemudian, ia dimaklumkan sebagai santo oleh Paus Gregorius IX. Pesta St. Antonius dirayakan tanggal 13 Juni.

Pada suatu hari St. Antonius bermalam di rumah seorang temannya, Lord of Chatenauneuf. St. Antonius berdoa dengan khusuk hingga larut malam. Tiba-tiba ruangan kamarnya dipenuhi oleh sinar yang sangat terang, lebih terang dari sinar matahari. Kemudian Yesus menampakkan diri kepada St. Antonius dalam rupa seorang anak kecil. Chatenauneuf melihat sinar cemerlang keluar dari celah bawah pintu kamar Antonius. Merasa heran, temannya itu mengintip melalui lubang kunci. Ia melihat seorang anak kecil yang elok parasnya sedang berdiri di atas buku sambil memeluk leher St. Antonius dengan kedua belah tangannya. Ketika St. Antonius membuka pintu kamar dan mendapati Chatenauneuf, ia berpesan agar temannya itu tidak menceritakan apa yang dilihatnya kepada siapa pun juga selama ia masih hidup.

St Antonius mengenal, mencintai dan mewartakan Sabda Allah dengan begitu baik. Sesungguhnya, St Antonius begitu terdidik dan ahli dalam Kitab Suci hingga Paus Pius XII memaklumkannya sebagai “Doktor Evangelis,” atau “Doktor Kitab Suci”.
 
Santo Antonius diangkat menjadi santo pelindung barang-barang yang hilang atau pun dicuri karena pengalaman hidupnya. St. Antonius mempunyai sebuah buku Mazmur yang sangat berarti baginya. Dalam buku Mazmurnya itulah ia mencoretkan catatan-catatan atau komentar-komentar yang dipergunakannya untuk mengajar murid-muridnya di Ordo Fransiskus. Seorang novis (yaitu seorang biarawan yang sedang menjalani masa percobaan) mulai bosan dengan kehidupan religius biara, karenanya ia memutuskan untuk melarikan diri. Ia pergi dengan membawa serta buku Mazmur St. Antonius! Ketika St. Antonius menyadari bahwa bukunya telah hilang, ia menjadi sangat sedih. St. Antonius berdoa dengan sangat agar buku Mazmurnya segera diketemukan atau dikembalikan kepadanya. Tuhan menjawab doa St. Antonius. Novis yang telah mencuri bukunya itu merasa tidak tenang jiwanya, sehingga akhirnya ia mengembalikan buku Mazmur itu kepada St. Antonius. St. Antonius memaafkan segala perbuatannya. Novis itu bahkan diterima kembali di biara.

Jadi, mulai sekarang kalau kamu kehilangan sesuatu, mintalah bantuan St. Antonius dari Padua, dan tunggu apa yang akan terjadi. 
 
 “disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”
»»  READMORE...
0 komentar

Santo Yohanes Bosco





Santo Yohannes Bosco (bahasa Italia: Giovanni Melchiorre Bosco, lahir 16 Agustus 1815 – meninggal 31 Januari 1888 pada umur 72 tahun atau lebih akrab dipanggil Don Bosco adalah seorang pendidik dan pastor. Ia mendirikan Kongregasi istimewa untuk melayani kaum muda yang bernama Serikat Salesian. Nama tersebut diambil atas Santo Fransiskus dari Sales, supaya mereka meneladani kebaikan hati dan kelemahlembutannya. Kini Kongregasi ini tersebar diseluruh dunia dan mengelola berbagai lembaga pendidikan khususnya dibidang pertukangan.

Yohanes Bosco merupakan satu-satunya Orang Kudus (Santo) yang mempunyai hampir 20 orang pengikut berusia muda (kurang dari 20 tahun) yang diakui oleh gereja dan sedang menjalani proses untuk menjadi orang kudus. Tidak heran jika gereja pun mengangkatnya sebagai Pelindung Kaum Muda.
Santo Yohannes Bosco dilahirkan di desa Becchi dekat Castelnuovo, Keuskupan Turin - Italia pada tanggal 16 Agustus 1815. Ia adalah anak terkecil dari Francesco Bosco (1780–1817) dan Margeret Occhiena. Ia memiliki dua saudara laki-laki yang lebih tua, yaitu Antonio dan Giuseppe (1813–1862). Di masa kelahirannya, penduduk wilayah pedesaan Piedmont sedang mengalami kekurangan dan kelaparan, sebagai akibat dari peperangan era Napoleon dan kekeringan yang melanda pada tahun 1817. Ayahnya meninggal waktu ia masih kecil, sehingga ia mengalami masa kecil yang prihatin.

Setelah ditahbiskan menjadi Imam pada usia 26 tahun, Don Bosco banyak berkarya di bidang pendidikan kaum muda terlantar di kotanya. Sejak masih muda, dia memang sering mengumpulkan anak-anak. Awal mula karya Don Bosco untuk anak terlantar terjadi ketika suatu pagi, dia sedang bersiap-siap merayakan Ekaristi, lalu datang seorang anak gelandangan. Don Bosco memberikan perhatian kepada anak tersebut sehingga dia merasa senang dan berjanji akan datang kembali. Beberapa hari kemudian, anak itu kembali membawa teman-teman gelandangan lain yang berpakaikan kumal, berwajah lesu, kelaparan, kurang sopan, dan kasar dalam bertutur kata. Don Bosco tetap menerima mereka dan sejak saat itu, ratusan anak muda berkumpul setiap hari di kapel dan pada malam hari mereka menuntut ilmu di sekolah yang dibuka khusus untuk mereka.

Dengan pandangan praktis namun penuh humor, ia berhasil menjadi pendidik sejati yang tidak bertolak pada teori buku-buku, tetapi lebih kepada kebutuhan konkret karena mengerti jiwa kaum muda. Ia membimbing kaum muda dengan tegas tanpa kekerasan, yaitu dengan mengikut sertakan mereka dalam usaha saling mendidik.

Karena keletihan dengan kerjanya yang tak kunjung habis, Don Bosco meninggal pada tanggal 31 Januari 1888 di Turin. Dia diumumkan Venerabel oleh Paus Pius X pada 1907, diberkati oleh Paus Pius XI pada 1929, dan dikanonisasi oleh Pius XI pada 1 April 1934.

#Di Indonesia memiliki Suatu Kongregasi Salesian Don Bosco dimana Kongregasi ini lebih pada melayani Kaum Muda.
"Berilah aku jiwa-jiwa dan ambilah yang lain" Demikianlah semboyan dari Santo Yohanes Bosco atau dikenal dengan Don Bosco.


sumber : telah di edit (wikipedia.com)

»»  READMORE...
0 komentar

Santo Yudas Tadeus (Penolong dalam Situasi Sulit)



St Yudas Tadeus: Penolong dalam Situasi Sulit
 Yudas Iskariot adalah salah satu dari dua belas rasul yang dipilih Yesus. Dalam Injil, ia disebut sebagai murid yang menyerahkan Yesus. Dari rasul-rasul itu, ada seorang lagi yang bernama Yudas, yaitu Yudas Tadeus.

Yudas artinya ‘pemberi kegembiraan’ dan Tadeus berarti ‘orang yang berbesar hati’. Yudas Tadeus adalah keturunan Yahudi. Ayahnya bernama Clopas. Istri Tadeus bernama Maria, yang merupakan saudara sepupu Maria, ibu Yesus.

Tadeus terpanggil di antara ke-12 rasul Yesus yang hidup bersama Yesus, mewartakan kabar gembira sampai ke Yudea, Samaria, Idumea, Mesopotamia, Libya, Beirut, Edessa, dan Armenia. Tadeus kembali ke Yerusalem pada tahun 62.

Banyak gambar kudus yang menggambarkan Santo Yudas sedang membawa sebuah kapak. Konon, menurut tradisi lisan turun-temurun, Tadeus menjadi martir dengan dibunuh menggunakan kapak. Dia menjadi martir di Armenia karena membela imannya. Beberapa waktu setelah kematiannya, jenazah Tadeus dipindahkan ke Roma dan dikuburkan di Basilika Santo Petrus.

Tadeus adalah rasul yang bertanya pada Yesus pada saat Perjamuan Terakhir mengenai alasan Yesus memanifestasikan diri-Nya ke seluruh dunia setelah kebangkitan-Nya. Namun, tidak banyak yang dapat diketahui dari hidupnya.

Dalam tradisi Gereja, Yudas Tadeus sering dilupakan karena nama Yudas selalu terkonotasi dengan nama Yudas Iskariot sang pengkhianat. Tetapi, Santo Yudas Tadeus dianggap sebagai penolong dalam kesulitan.

Dalam mewartakan kabar gembira, Tadeus selalu menekankan bahwa setia dalam iman berarti harus tahan menderita dalam suasana berat, situasi sulit, sebagaimana dihayati para leluhurnya. Karena itu, Santo Yudas Tadeus lalu dianggap sebagai santo pelindung dan penolong di masa sulit. Peringatannya dirayakan setiap 28 Oktober.

Setelah dijuluki ‘Orang Kudus yang Terlupakan”, lambat laun banyak orang mulai datang ke makamnya dan berdoa. Banyak dari mereka mendapatkan mukjizat dalam Nama Kudus Yesus setelah berdoa pada Santo Yudas.

Devosi kepada Santo Yudas mulai berkembang pada tahun 1800-an, dimulai di Italia dan Spanyol. Semakin banyak orang mengalami pertolongan, berita mukjizat pun menyebar sampai ke Amerika Selatan dan akhirnya ke Amerika Serikat yang dimulai di Chicago pada tahun 1920-an.

Kebanyakan orang yang berdoa adalah para pendatang dari Eropa yang mengalami masa sulit Perang Dunia Kedua dan masalah-masalah pelik lain yang bagi manusia sudah tidak mungkin diatasi.

Banyak doa terkabul berkat perantaraan novena kepada Santo Yudas ini. Devosi kepada Santo Yudas, awalnya berkembang di Chicago. Suatu hari, seorang pastor paroki menemukan selebaran di depan gereja parokinya. Selebaran itu berisi Novena Santo Yudas Tadeus. Devosi ini makin hari makin banyak pengikutnya, bahkan sampai hari ini.


sumber : 

http://www.hidupkatolik.com/2012/12/06/st-yudas-tadeus-penolong-dalam-situasi-sulit#sthash.O1ShhaQv.dpuf

»»  READMORE...
0 komentar

Santo Yudas Tadeus

Yudas Iskariot adalah salah satu dari dua belas rasul yang dipilih Yesus. Dalam Injil, ia disebut sebagai murid yang menyerahkan Yesus. Dari rasul-rasul itu, ada seorang lagi yang bernama Yudas, yaitu Yudas Tadeus.

Yudas artinya ‘pemberi kegembiraan’ dan Tadeus berarti ‘orang yang berbesar hati’. Yudas Tadeus adalah keturunan Yahudi. Ayahnya bernama Clopas. Istri Tadeus bernama Maria, yang merupakan saudara sepupu Maria, ibu Yesus.

Tadeus terpanggil di antara ke-12 rasul Yesus yang hidup bersama Yesus, mewartakan kabar gembira sampai ke Yudea, Samaria, Idumea, Mesopotamia, Libya, Beirut, Edessa, dan Armenia. Tadeus kembali ke Yerusalem pada tahun 62.

Banyak gambar kudus yang menggambarkan Santo Yudas sedang membawa sebuah kapak. Konon, menurut tradisi lisan turun-temurun, Tadeus menjadi martir dengan dibunuh menggunakan kapak. Dia menjadi martir di Armenia karena membela imannya. Beberapa waktu setelah kematiannya, jenazah Tadeus dipindahkan ke Roma dan dikuburkan di Basilika Santo Petrus.

Tadeus adalah rasul yang bertanya pada Yesus pada saat Perjamuan Terakhir mengenai alasan Yesus memanifestasikan diri-Nya ke seluruh dunia setelah kebangkitan-Nya. Namun, tidak banyak yang dapat diketahui dari hidupnya.

Dalam tradisi Gereja, Yudas Tadeus sering dilupakan karena nama Yudas selalu terkonotasi dengan nama Yudas Iskariot sang pengkhianat. Tetapi, Santo Yudas Tadeus dianggap sebagai penolong dalam kesulitan.

Dalam mewartakan kabar gembira, Tadeus selalu menekankan bahwa setia dalam iman berarti harus tahan menderita dalam suasana berat, situasi sulit, sebagaimana dihayati para leluhurnya. Karena itu, Santo Yudas Tadeus lalu dianggap sebagai santo pelindung dan penolong di masa sulit. Peringatannya dirayakan setiap 28 Oktober.

Setelah dijuluki ‘Orang Kudus yang Terlupakan”, lambat laun banyak orang mulai datang ke makamnya dan berdoa. Banyak dari mereka mendapatkan mukjizat dalam Nama Kudus Yesus setelah berdoa pada Santo Yudas.

Devosi kepada Santo Yudas mulai berkembang pada tahun 1800-an, dimulai di Italia dan Spanyol. Semakin banyak orang mengalami pertolongan, berita mukjizat pun menyebar sampai ke Amerika Selatan dan akhirnya ke Amerika Serikat yang dimulai di Chicago pada tahun 1920-an.

Kebanyakan orang yang berdoa adalah para pendatang dari Eropa yang mengalami masa sulit Perang Dunia Kedua dan masalah-masalah pelik lain yang bagi manusia sudah tidak mungkin diatasi.

Banyak doa terkabul berkat perantaraan novena kepada Santo Yudas ini. Devosi kepada Santo Yudas, awalnya berkembang di Chicago. Suatu hari, seorang pastor paroki menemukan selebaran di depan gereja parokinya. Selebaran itu berisi Novena Santo Yudas Tadeus. Devosi ini makin hari makin banyak pengikutnya, bahkan sampai hari ini. - See more at: http://www.hidupkatolik.com/2012/12/06/st-yudas-tadeus-penolong-dalam-situasi-sulit#sthash.O1ShhaQv.dpuf
Yudas Iskariot adalah salah satu dari dua belas rasul yang dipilih Yesus. Dalam Injil, ia disebut sebagai murid yang menyerahkan Yesus. Dari rasul-rasul itu, ada seorang lagi yang bernama Yudas, yaitu Yudas Tadeus.

Yudas artinya ‘pemberi kegembiraan’ dan Tadeus berarti ‘orang yang berbesar hati’. Yudas Tadeus adalah keturunan Yahudi. Ayahnya bernama Clopas. Istri Tadeus bernama Maria, yang merupakan saudara sepupu Maria, ibu Yesus.

Tadeus terpanggil di antara ke-12 rasul Yesus yang hidup bersama Yesus, mewartakan kabar gembira sampai ke Yudea, Samaria, Idumea, Mesopotamia, Libya, Beirut, Edessa, dan Armenia. Tadeus kembali ke Yerusalem pada tahun 62.

Banyak gambar kudus yang menggambarkan Santo Yudas sedang membawa sebuah kapak. Konon, menurut tradisi lisan turun-temurun, Tadeus menjadi martir dengan dibunuh menggunakan kapak. Dia menjadi martir di Armenia karena membela imannya. Beberapa waktu setelah kematiannya, jenazah Tadeus dipindahkan ke Roma dan dikuburkan di Basilika Santo Petrus.

Tadeus adalah rasul yang bertanya pada Yesus pada saat Perjamuan Terakhir mengenai alasan Yesus memanifestasikan diri-Nya ke seluruh dunia setelah kebangkitan-Nya. Namun, tidak banyak yang dapat diketahui dari hidupnya.

Dalam tradisi Gereja, Yudas Tadeus sering dilupakan karena nama Yudas selalu terkonotasi dengan nama Yudas Iskariot sang pengkhianat. Tetapi, Santo Yudas Tadeus dianggap sebagai penolong dalam kesulitan.

Dalam mewartakan kabar gembira, Tadeus selalu menekankan bahwa setia dalam iman berarti harus tahan menderita dalam suasana berat, situasi sulit, sebagaimana dihayati para leluhurnya. Karena itu, Santo Yudas Tadeus lalu dianggap sebagai santo pelindung dan penolong di masa sulit. Peringatannya dirayakan setiap 28 Oktober.

Setelah dijuluki ‘Orang Kudus yang Terlupakan”, lambat laun banyak orang mulai datang ke makamnya dan berdoa. Banyak dari mereka mendapatkan mukjizat dalam Nama Kudus Yesus setelah berdoa pada Santo Yudas.

Devosi kepada Santo Yudas mulai berkembang pada tahun 1800-an, dimulai di Italia dan Spanyol. Semakin banyak orang mengalami pertolongan, berita mukjizat pun menyebar sampai ke Amerika Selatan dan akhirnya ke Amerika Serikat yang dimulai di Chicago pada tahun 1920-an.

Kebanyakan orang yang berdoa adalah para pendatang dari Eropa yang mengalami masa sulit Perang Dunia Kedua dan masalah-masalah pelik lain yang bagi manusia sudah tidak mungkin diatasi.

Banyak doa terkabul berkat perantaraan novena kepada Santo Yudas ini. Devosi kepada Santo Yudas, awalnya berkembang di Chicago. Suatu hari, seorang pastor paroki menemukan selebaran di depan gereja parokinya. Selebaran itu berisi Novena Santo Yudas Tadeus. Devosi ini makin hari makin banyak pengikutnya, bahkan sampai hari ini. - See more at: http://www.hidupkatolik.com/2012/12/06/st-yudas-tadeus-penolong-dalam-situasi-sulit#sthash.O1ShhaQv.dpuf
Yudas Iskariot adalah salah satu dari dua belas rasul yang dipilih Yesus. Dalam Injil, ia disebut sebagai murid yang menyerahkan Yesus. Dari rasul-rasul itu, ada seorang lagi yang bernama Yudas, yaitu Yudas Tadeus.

Yudas artinya ‘pemberi kegembiraan’ dan Tadeus berarti ‘orang yang berbesar hati’. Yudas Tadeus adalah keturunan Yahudi. Ayahnya bernama Clopas. Istri Tadeus bernama Maria, yang merupakan saudara sepupu Maria, ibu Yesus.

Tadeus terpanggil di antara ke-12 rasul Yesus yang hidup bersama Yesus, mewartakan kabar gembira sampai ke Yudea, Samaria, Idumea, Mesopotamia, Libya, Beirut, Edessa, dan Armenia. Tadeus kembali ke Yerusalem pada tahun 62.

Banyak gambar kudus yang menggambarkan Santo Yudas sedang membawa sebuah kapak. Konon, menurut tradisi lisan turun-temurun, Tadeus menjadi martir dengan dibunuh menggunakan kapak. Dia menjadi martir di Armenia karena membela imannya. Beberapa waktu setelah kematiannya, jenazah Tadeus dipindahkan ke Roma dan dikuburkan di Basilika Santo Petrus.

Tadeus adalah rasul yang bertanya pada Yesus pada saat Perjamuan Terakhir mengenai alasan Yesus memanifestasikan diri-Nya ke seluruh dunia setelah kebangkitan-Nya. Namun, tidak banyak yang dapat diketahui dari hidupnya.

Dalam tradisi Gereja, Yudas Tadeus sering dilupakan karena nama Yudas selalu terkonotasi dengan nama Yudas Iskariot sang pengkhianat. Tetapi, Santo Yudas Tadeus dianggap sebagai penolong dalam kesulitan.

Dalam mewartakan kabar gembira, Tadeus selalu menekankan bahwa setia dalam iman berarti harus tahan menderita dalam suasana berat, situasi sulit, sebagaimana dihayati para leluhurnya. Karena itu, Santo Yudas Tadeus lalu dianggap sebagai santo pelindung dan penolong di masa sulit. Peringatannya dirayakan setiap 28 Oktober.

Setelah dijuluki ‘Orang Kudus yang Terlupakan”, lambat laun banyak orang mulai datang ke makamnya dan berdoa. Banyak dari mereka mendapatkan mukjizat dalam Nama Kudus Yesus setelah berdoa pada Santo Yudas.

Devosi kepada Santo Yudas mulai berkembang pada tahun 1800-an, dimulai di Italia dan Spanyol. Semakin banyak orang mengalami pertolongan, berita mukjizat pun menyebar sampai ke Amerika Selatan dan akhirnya ke Amerika Serikat yang dimulai di Chicago pada tahun 1920-an.

Kebanyakan orang yang berdoa adalah para pendatang dari Eropa yang mengalami masa sulit Perang Dunia Kedua dan masalah-masalah pelik lain yang bagi manusia sudah tidak mungkin diatasi.

Banyak doa terkabul berkat perantaraan novena kepada Santo Yudas ini. Devosi kepada Santo Yudas, awalnya berkembang di Chicago. Suatu hari, seorang pastor paroki menemukan selebaran di depan gereja parokinya. Selebaran itu berisi Novena Santo Yudas Tadeus. Devosi ini makin hari makin banyak pengikutnya, bahkan sampai hari ini. - See more at: http://www.hidupkatolik.com/2012/12/06/st-yudas-tadeus-penolong-dalam-situasi-sulit#sthash.O1ShhaQv.dpuf
adalah salah satu dari dua belas rasul yang dipilih Yesus. Dalam Injil, ia disebut sebagai murid yang menyerahkan Yesus. Dari rasul-rasul itu, ada seorang lagi yang bernama Yudas, yaitu Yudas Tadeus.

Yudas artinya ‘pemberi kegembiraan’ dan Tadeus berarti ‘orang yang berbesar hati’. Yudas Tadeus adalah keturunan Yahudi. Ayahnya bernama Clopas. Istri Tadeus bernama Maria, yang merupakan saudara sepupu Maria, ibu Yesus.

Tadeus terpanggil di antara ke-12 rasul Yesus yang hidup bersama Yesus, mewartakan kabar gembira sampai ke Yudea, Samaria, Idumea, Mesopotamia, Libya, Beirut, Edessa, dan Armenia. Tadeus kembali ke Yerusalem pada tahun 62.

Banyak gambar kudus yang menggambarkan Santo Yudas sedang membawa sebuah kapak. Konon, menurut tradisi lisan turun-temurun, Tadeus menjadi martir dengan dibunuh menggunakan kapak. Dia menjadi martir di Armenia karena membela imannya. Beberapa waktu setelah kematiannya, jenazah Tadeus dipindahkan ke Roma dan dikuburkan di Basilika Santo Petrus.

Tadeus adalah rasul yang bertanya pada Yesus pada saat Perjamuan Terakhir mengenai alasan Yesus memanifestasikan diri-Nya ke seluruh dunia setelah kebangkitan-Nya. Namun, tidak banyak yang dapat diketahui dari hidupnya.

Dalam tradisi Gereja, Yudas Tadeus sering dilupakan karena nama Yudas selalu terkonotasi dengan nama Yudas Iskariot sang pengkhianat. Tetapi, Santo Yudas Tadeus dianggap sebagai penolong dalam kesulitan.

Dalam mewartakan kabar gembira, Tadeus selalu menekankan bahwa setia dalam iman berarti harus tahan menderita dalam suasana berat, situasi sulit, sebagaimana dihayati para leluhurnya. Karena itu, Santo Yudas Tadeus lalu dianggap sebagai santo pelindung dan penolong di masa sulit. Peringatannya dirayakan setiap 28 Oktober.

Setelah dijuluki ‘Orang Kudus yang Terlupakan”, lambat laun banyak orang mulai datang ke makamnya dan berdoa. Banyak dari mereka mendapatkan mukjizat dalam Nama Kudus Yesus setelah berdoa pada Santo Yudas.

Devosi kepada Santo Yudas mulai berkembang pada tahun 1800-an, dimulai di Italia dan Spanyol. Semakin banyak orang mengalami pertolongan, berita mukjizat pun menyebar sampai ke Amerika Selatan dan akhirnya ke Amerika Serikat yang dimulai di Chicago pada tahun 1920-an.

Kebanyakan orang yang berdoa adalah para pendatang dari Eropa yang mengalami masa sulit Perang Dunia Kedua dan masalah-masalah pelik lain yang bagi manusia sudah tidak mungkin diatasi.

Banyak doa terkabul berkat perantaraan novena kepada Santo Yudas ini. Devosi kepada Santo Yudas, awalnya berkembang di Chicago. Suatu hari, seorang pastor paroki menemukan selebaran di depan gereja parokinya. Selebaran itu berisi Novena Santo Yudas Tadeus. Devosi ini makin hari makin banyak pengikutnya, bahkan sampai hari ini. - See more at: http://www.hidupkatolik.com/2012/12/06/st-yudas-tadeus-penolong-dalam-situasi-sulit#sthash.O1ShhaQv.dpuf
Yudas Iskariot adalah salah satu dari dua belas rasul yang dipilih Yesus. Dalam Injil, ia disebut sebagai murid yang menyerahkan Yesus. Dari rasul-rasul itu, ada seorang lagi yang bernama Yudas, yaitu Yudas Tadeus.

Yudas artinya ‘pemberi kegembiraan’ dan Tadeus berarti ‘orang yang berbesar hati’. Yudas Tadeus adalah keturunan Yahudi. Ayahnya bernama Clopas. Istri Tadeus bernama Maria, yang merupakan saudara sepupu Maria, ibu Yesus.

Tadeus terpanggil di antara ke-12 rasul Yesus yang hidup bersama Yesus, mewartakan kabar gembira sampai ke Yudea, Samaria, Idumea, Mesopotamia, Libya, Beirut, Edessa, dan Armenia. Tadeus kembali ke Yerusalem pada tahun 62.

Banyak gambar kudus yang menggambarkan Santo Yudas sedang membawa sebuah kapak. Konon, menurut tradisi lisan turun-temurun, Tadeus menjadi martir dengan dibunuh menggunakan kapak. Dia menjadi martir di Armenia karena membela imannya. Beberapa waktu setelah kematiannya, jenazah Tadeus dipindahkan ke Roma dan dikuburkan di Basilika Santo Petrus.

Tadeus adalah rasul yang bertanya pada Yesus pada saat Perjamuan Terakhir mengenai alasan Yesus memanifestasikan diri-Nya ke seluruh dunia setelah kebangkitan-Nya. Namun, tidak banyak yang dapat diketahui dari hidupnya.

Dalam tradisi Gereja, Yudas Tadeus sering dilupakan karena nama Yudas selalu terkonotasi dengan nama Yudas Iskariot sang pengkhianat. Tetapi, Santo Yudas Tadeus dianggap sebagai penolong dalam kesulitan.

Dalam mewartakan kabar gembira, Tadeus selalu menekankan bahwa setia dalam iman berarti harus tahan menderita dalam suasana berat, situasi sulit, sebagaimana dihayati para leluhurnya. Karena itu, Santo Yudas Tadeus lalu dianggap sebagai santo pelindung dan penolong di masa sulit. Peringatannya dirayakan setiap 28 Oktober.

Setelah dijuluki ‘Orang Kudus yang Terlupakan”, lambat laun banyak orang mulai datang ke makamnya dan berdoa. Banyak dari mereka mendapatkan mukjizat dalam Nama Kudus Yesus setelah berdoa pada Santo Yudas.

Devosi kepada Santo Yudas mulai berkembang pada tahun 1800-an, dimulai di Italia dan Spanyol. Semakin banyak orang mengalami pertolongan, berita mukjizat pun menyebar sampai ke Amerika Selatan dan akhirnya ke Amerika Serikat yang dimulai di Chicago pada tahun 1920-an.

Kebanyakan orang yang berdoa adalah para pendatang dari Eropa yang mengalami masa sulit Perang Dunia Kedua dan masalah-masalah pelik lain yang bagi manusia sudah tidak mungkin diatasi.

Banyak doa terkabul berkat perantaraan novena kepada Santo Yudas ini. Devosi kepada Santo Yudas, awalnya berkembang di Chicago. Suatu hari, seorang pastor paroki menemukan selebaran di depan gereja parokinya. Selebaran itu berisi Novena Santo Yudas Tadeus. Devosi ini makin hari makin banyak pengikutnya, bahkan sampai hari ini. - See more at: http://www.hidupkatolik.com/2012/12/06/st-yudas-tadeus-penolong-dalam-situasi-sulit#sthash.O1ShhaQv.dpuf
»»  READMORE...
 
;